Teruntuk Bie

Bie…
Aku rasakan sesuatu terhadap mu entah bagaimana rasa itu datang menerpa ku
Tetapi ku coba merasakan lembutnya lukisan perasaan ku
Awalnya aku Bieasa tetapi sejak saat itu kamu membuat ku bertanya
Saat dimana kamu tak Biesa menatap dalam mata ku
Saat dimana kamu tak berkatasaat ku dihadapan mu
Dan saat itu berlalu aku pun termenung memikirkan mu
Dibalik hari lalu aku menyimpan senyum mu
Ku temukan pandangan mata yang begitu indah berpaling di wajah ku
Perasaan yang serba salah tetapi aku sangat menginginkan nya

Bie…
Maaf aku telah menaruh sepercik hati untuk mu
Maaf juga sampai saat ini kamu tak tahu dan aku sungguh menderita karena perasaan ku
Ingin ku berteriak dan mengatakannya kepada mu tapi ku tak Biesa
Aku takut kamu berubah
Aku takut kamu elah termilki dan
Aku tahu walau tak Biesa terbalas
Aku pun tak mengerti ini semua salah siapa ?
Kamu tak pedulikan ku saat aku di hadapan mu
Kamu diam saat aku ingin kamu berkata

Berjuta tanya ada di benak ku tapi aku tak Bieas berkata
Membaca berapa pun buku tentang cinta tak akan Biesa menjawab semua tentang mu
Hanya BieBier ku yang harus benar benar siap Biecara pada hati mu tapi ku tak mampu
Aku senang karena kamu begitu baik
Aku senang karena kamu begitu dewasa
Dan aku tenang karena kamu pernah mengerti
Sempat ku meminta sedikit waktu untuk bersama
Sering aku mengirimkan pesan dengan kata yang berulang kali ku hapus dan
mencoba merangkai kata yang seakan sempurna tapi malah kamu artikan tak jelas
Hal kecil yang Bieasa membuat ku terlalu berharap pada mu
Bagai rumput mengharap Bientang
Aku tidak benar benar tersenyum karena impian tetapi malah terinjak
Bukan seperti mu yang dapat benar terang dengan keindahan